3.4 Menganalisis struktur, replikasi dan peran virus dalam kehidupan

Chikungunya adalah infeksi virus yang ditandai dengan serangan demam dan nyeri sendi secara mendadak. Virus ini menyerang dan menulari manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus, dua jenis nyamuk yang juga dikenal sebagai penyebab demam berdarah.
Data Kementerian Kesehatan RI menyebutkan, sepanjang tahun 2017 terdapat 126 kasus chikungunya di 4 kota/kabupaten di Indonesia. Dari 126 kasus tersebut, 121 kasus terjadi di provinsi Sulawesi Tengah, sedangkan 5 sisanya terjadi di Aceh. Hingga saat ini, belum ada laporan kematian akibat chikungunya
Pada beberapa kasus, chikungunya tidak menimbulkan gejala apa pun. Akan tetapi, umumnya penderita chikungunya mengalami gejala, seperti:
- Demam hingga 39 derajat Celsius
- Nyeri pada otot dan sendi
- Sendi bengkak
- Nyeri pada tulang
- Sakit kepala
- Muncul ruam di tubuh
- Lemas
- Mual
Flu merupakan penyakit yang mudah menular ke orang lain, terutama pada 3-4 hari pertama setelah penderita terinfeksi. Bahkan pada beberapa kasus, penderita flu dapat menularkan penyakitnya sebelum gejala muncul.
Penyebab Flu
Seseorang dapat tertular flu jika tidak sengaja menghirup percikan air liur di udara, yang dikeluarkan penderita ketika bersin atau batuk. Selain itu, menyentuh mulut atau hidung setelah memegang benda yang terkena percikan air liur penderita, juga bisa menjadi sarana penularan virus flu.
Gejala flu antara lain demam, pilek, hidung tersumbat, dan sakit kepala. Meskipun sama dengan gejala batuk pilek biasa, gejala flu terasa lebih parah dan sering kali menyerang tiba-tiba.
Gondongan disebabkan oleh infeksi virus dari golongan paramyxovirus. Virus ini menyebar melalui droplet, yaitu percikan air liur dan lendir yang keluar dari mulut dan hidung penderitanya. Virus yang masuk akan menetap, berkembang biak, dan menyebabkan peradangan serta pembengkakan pada kelenjar parotis.
Penyebaran virus ini bisa dengan mudah terjadi saat:
- Terhirup percikan lendir saat penderita batuk, bersin, dan berbicara
- Menyentuh benda-benda yang ada di sekitar penderita, lalu menyentuh hidung dan mulut tanpa mencuci tangan terlebih dahulu
- Melakukan kontak langsung dengan penderita, misalnya berciuman
- Berbagi alat makan dan minum dengan penderita
Demam kuning umumnya ditemukan di wilayah Afrika, Amerika Selatan, Amerika Tengah, dan Karibia. Demam kuning dapat menyerang penduduk yang tinggal di daerah endemik dan para turis yang sedang mengunjungi daerah tersebut.
Demam kuning disebabkan oleh virus jenis Flavivirus dan disebarkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Jenis nyamuk ini berkembang biak di lingkungan sekitar manusia, termasuk juga di air bersih.
Nyamuk Aedes aegypti membawa virus setelah menggigit manusia atau monyet yang terinfeksi. Virus kemudian memasuki aliran darah nyamuk dan menetap di kelenjar air liur (saliva) nyamuk.
HIV (human immunodeficiency virus) adalah virus yang merusak sistem kekebalan tubuh dengan menginfeksi dan menghancurkan sel CD4. Jika makin banyak sel CD4 yang hancur, daya tahan tubuh akan makin melemah sehingga rentan diserang berbagai penyakit.
HIV yang tidak segera ditangani akan berkembang menjadi kondisi serius yang disebut AIDS (acquired immunodeficiency syndrome). AIDS adalah stadium akhir dari infeksi HIV. Pada tahap ini, kemampuan tubuh untuk melawan infeksi sudah hilang sepenuhnya.
Penularan HIV terjadi melalui kontak dengan cairan tubuh penderita, seperti darah, sperma, cairan vagina, cairan anus, serta ASI. Perlu diketahui, HIV tidak menular melalui udara, air, keringat, air mata, air liur, gigitan nyamuk, atau sentuhan fisik.
HIV adalah penyakit seumur hidup. Dengan kata lain, virus HIV akan menetap di dalam tubuh penderita seumur hidupnya. Meski belum ada metode pengobatan untuk mengatasi HIV, tetapi ada obat yang bisa memperlambat perkembangan penyakit ini dan dapat meningkatkan harapan hidup penderita.
Poliomyelitis atau polio adalah penyakit saraf yang dapat menyebabkan kelumpuhan permanen. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus dan sangat menular, tetapi dapat dicegah dengan melakukan imunisasi polio.
Sebagian besar penderita polio adalah balita, terutama yang belum menjalani imunisasi polio. Namun, polio dapat dialami oleh siapa saja tanpa batasan usia. Selain kelumpuhan permanen, polio juga dapat menyebabkan gangguan pada saraf pernapasan sehingga penderitanya kesulitan bernapas.
Penyakit polio disebabkan oleh virus polio. Virus tersebut masuk melalui rongga mulut atau hidung, kemudian menyebar di dalam tubuh melalui aliran darah.
Penyebaran virus polio dapat terjadi melalui kontak langsung dengan tinja penderita polio, atau melalui konsumsi makanan dan minuman yang telah terkontaminasi virus polio. Virus ini juga dapat menyebar melalui percikan air liur ketika penderita batuk atau bersin, namun lebih jarang terjadi.
Gejala cacar air adalah ruam merah di perut atau punggung. Selain itu, cacar air juga ditandai dengan beberapa gejala lain seperti:
- Demam
- Pusing
- Lemas
- Nyeri tenggorokan
Campak adalah munculnya ruam kemerahan di seluruh tubuh akibat infeksi virus. Campak merupakan penyakit menular dan dapat menyebabkan komplikasi serius, terutama pada bayi dan anak-anak.
Campak disebabkan oleh virus, yang menular melalui percikan air liur yang dikeluarkan penderita saat batuk atau bersin. Penularan juga bisa terjadi bila seseorang menyentuh hidung atau mulut, setelah memegang benda yang terpercik air liur penderita.
Penderita campak awalnya mengalami gejala berupa batuk, pilek, dan demam. Kemudian sering kali muncul bercak keputihan di mulut, diikuti timbulnya ruam kemerahan di wajah. Seiring waktu, ruam bisa menyebar ke hampir seluruh bagian tubuh.
Gejala campak akan mereda secara bertahap tanpa pengobatan khusus, dan hilang kira-kira 10 hari setelah terinfeksi virus.
Gejala rabies biasanya muncul sekitar 30–90 hari setelah penderita tergigit hewan yang terinfeksi. Hal ini dapat membuat diagnosis rabies sedikit susah, karena penderita bisa saja lupa telah tergigit atau tercakar hewan rabies.
Gejala awal yang dapat muncul meliputi:
- Demam
- Kesemutan pada luka gigitan
- Sakit kepala
Selain keluhan di atas, ada beberapa gejala lanjutan yang dapat dialami oleh penderita rabies, seperti kram otot, sesak napas, dan halusinasi. Gejala lanjutan tersebut menjadi tanda bahwa kondisi pasien makin memburuk.
Penyebab SARS
SARS disebabkan oleh salah satu jenis coronavirus yang dikenal dengan SARS-associated coronavirus (SARS-CoV). Coronavirus merupakan kelompok virus yang bisa menginfeksi saluran pernapasan. Saat terinfeksi virus ini, biasanya akan terjadi gangguan pernapasan mulai dari ringan sampai berat.
Para ahli menduga bahwa virus penyebab SARS berasal dari kelelawar dan luwak. Virus ini kemudian bermutasi menjadi virus baru yang bisa menular dari hewan ke manusia dan dari manusia ke manusia.
Virus SARS dapat menginfeksi manusia melalui berbagai cara, antara lain:
- Tidak sengaja menghirup percikan ludah penderita SARS yang batuk atau bersin
- Menyentuh mulut, mata, atau hidung dengan tangan yang sudah terpapar percikan ludah penderita SARS
- Berbagi penggunaan alat makan dan minum dengan penderita SARS
Seseorang juga dapat tertular SARS ketika menyentuh barang yang terkontaminasi oleh tinja penderita SARS. Penularan ini terjadi bila penderita tidak mencuci tangan dengan bersih setelah buang air besar.
SARS lebih berisiko terjadi pada seseorang yang kontak jarak dekat dengan penderita, misalnya berada di wilayah yang mengalami wabah SARS, tinggal satu rumah dengan penderita SARS, atau petugas kesehatan yang merawat penderita SARS.
Kanker adalah kondisi dimana terjadi pertumbuhan sel yang tidak normal. Sel yang tidak normal ini bersifat ganas karena tumbuh tidak terkendali, dan dapat menyerang sel tubuh yang sehat. Tidak ada penyebab pasti dari kanker, yang ada adalah faktor risiko. Kanker merupakan penyakit multifaktorial, dimana merupakan kombinasi dari beberapa faktor seperti genetik, keturunan, usia, jenis kelamin, dan lingkungan. Seseorang dengan faktor risiko pun tidak pasti akan mengalami kanker tersebut, misal seseorang yang merokok tidak pasti akan mengalami kanker paru, namun dengan merokok akan meningkatkan risiko terjadinya kanker paru. Dan semakin banyak faktor risiko yang dimiliki maka risiko akan lebih tinggi.
Beberapa penyebab kanker yang berdasarkan penelitian meningkatkan risiko terjadinya kanker seperti:
- Infeksi HPV (human papilloma virus) meningkatkan risiko kanker serviks, kanker mulut.
- Virus Epstein-Barr, meningkatkan risiko kanker nasofaring, kanker kelenjar getah bening.
Hepatitis adalah peradangan pada hati atau liver. Hepatitis bisa disebabkan oleh infeksi virus, bisa juga disebabkan oleh kondisi atau penyakit lain, seperti kebiasaan mengonsumsi alkohol, penggunaan obat-obatan tertentu, atau penyakit autoimun. Jika disebabkan oleh infeksi virus, hepatitis bisa menular.
Hepatitis ditandai dengan munculnya gejala berupa demam, nyeri sendi, nyeri perut kanan, dan penyakit kuning. Hepatitis dapat bersifat akut (cepat dan tiba-tiba) maupun kronis (perlahan dan bertahap). Jika tidak ditangani dengan baik, hepatitis dapat menimbulkan komplikasi, seperti gagal hati, sirosis, atau kanker hati (hepatocellular carcinoma).
Hepatitis bisa disebabkan oleh beragam kondisi dan penyakit. Namun, penyebab yang paling sering adalah infeksi virus. Berikut adalah beberapa jenis hepatitis yang disebabkan oleh infeksi virus:
- Hepatitis A
Hepatitis A disebabkan oleh infeksi virus hepatitis A (HAV). Hepatitis A ditularkan melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi feses penderita hepatitis A yang mengandung virus hepatitis A.
- Hepatitis B
Hepatitis B disebabkan oleh infeksi virus hepatitis B (HBV). Hepatitis B dapat ditularkan melalui kontak langsung dengan cairan tubuh penderita hepatitis B. Cairan tubuh yang dapat menjadi sarana penularan hepatitis B adalah darah, cairan vagina, dan air mani.
- Hepatitis C
Hepatitis C disebabkan oleh infeksi virus hepatitis C (HCV). Hepatitis C juga ditularkan melalui cairan tubuh. Penularan bisa terjadi saat berhubungan seksual tanpa kondom atau menggunakan jarum suntik bekas penderita hepatitis C. Jika ibu hamil menderita hepatitis C, bayinya dapat tertular penyakit ini saat melewati jalan lahir ketika persalinan.
- Hepatitis D
Hepatitis D disebabkan oleh infeksi virus hepatitis D (HDV). Hepatitis D merupakan jenis hepatitis yang jarang terjadi, tetapi bisa bersifat serius. Virus hepatitis D tidak bisa berkembang biak di dalam tubuh manusia tanpa adanya hepatitis B. Hepatitis D ditularkan melalui darah dan cairan tubuh lainnya.
- Hepatitis E
Hepatitis E disebabkan oleh infeksi virus hepatitis E (HEV). Hepatitis E mudah menular pada lingkungan yang memiliki sanitasi yang buruk. Salah satunya melalui kontaminasinya pada sumber air.
Gejala awal Ebola adalah demam, sakit kepala, menggigil, nyeri otot dan sendi, serta tubuh terasa lemah. Gejala awal ini muncul dalam 2-21 hari setelah kontak dengan penderita. Seiring waktu, gejala yang dirasakan akan semakin parah, meliputi:
- Muncul ruam kulit.
- Mata merah.
- Sakit tenggorokan.
- Nyeri dada.
- Sakit maag.
- Mual dan muntah.
- Diare, bisa disertai darah.
- Berat badan turun drastis.
- Keluar darah melalui mulut, hidung, mata, atau telinga.
Secara keseluruhan, virus herpes terbagi ke dalam tiga kelompok. Pembagian kelompok virus herpes adalah sebagai berikut:
Alfa herpesvirus
Kelompok virus ini memiliki siklus berkembang biak yang cepat, memiliki fase infeksi laten (tersembunyi tanpa gejala), dan bisa kambuh. Contoh alfa herpesvirus adalah HSV tipe 1 dan 2, serta varicella-zoster virus.
Beta herpesvirus
Kelompok virus ini memiliki siklus berkembang biak yang panjang. Sel yang terinfeksi sering kali membengkak dan virus dapat tersembunyi di dalam tubuh. Beberapa sel yang sering terinfeksi virus ini adalah sel darah merah, ginjal, dan kelenjar sekretori. Contoh beta herpesvirus adalah cytomegalovirus, herpesvirus 6, dan herpesvirus 7.
Gamma herpesvirus
Kelompok virus ini khusus menyerang bagian sel atau limfosit T atau B pada tubuh manusia. Contoh gamma herpesvirus adalah Epstein-Barr virus dan human herpesvirus 8.
Penyebab Herpes
Terdapat delapan jenis virus herpes yang dapat menyerang manusia, yaitu herpes simplex virus type 1 (HSV 1), herpes simplex virus type 2 (HSV 2), varicella-zoster virus (VZV), Epstein-Barr virus (EBV), cytomegalovirus (CMV), herpesvirus 6 (HBLV), herpesvirus 7, dan herpesvirus 8 sarkoma kaposi.
COVID-19 disebabkan oleh SARS-CoV-2, yaitu virus jenis baru dari Coronavirus (kelompok virus yang menginfeksi sistem pernapasan). Infeksi virus Corona bisa menyebabkan infeksi pernapasan ringan sampai sedang, seperti flu, atau infeksi sistem pernapasan dan paru-paru, seperti pneumonia.
Pada penghujung tahun 2020, beberapa laporan kasus menyebutkan bahwa virus Corona telah bermutasi menjadi beberapa jenis atau varian baru, misalnya varian delta.
COVID-19 awalnya ditularkan dari hewan ke manusia. Setelah itu, diketahui bahwa infeksi ini juga bisa menular dari manusia ke manusia. Penularannya bisa melalui cara-cara berikut:
- Tidak sengaja menghirup percikan ludah (droplet) yang keluar saat penderita COVID-19 bersin atau batuk
- Memegang mulut, hidung, atau mata tanpa mencuci tangan terlebih dulu, setelah menyentuh benda yang terkena droplet penderita COVID-19, misalnya uang atau gagang pintu
- Kontak jarak dekat (kurang dari 2 meter) dengan penderita COVID-19 tanpa mengenakan masker
Latihan Soal
1.
Kapsid ditunjukkan nomor ….
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5
2. Tahap-tahap daur litik yang benar
adalah ….
A. adsorpsi – injeksi – litik –
perakitan – sintesis
B. adsorpsi – perakitan – sintesis –
litik – injeksi
C. adsorpsi – injeksi – sintesis –
perakitan – litik
D. adsorpsi – injeksi – sintesis –
litik – perakitan
E. adsorbsi – sintesis – injeksi –
perakitan – litik
3. Manakah penyakit yang bukan disebabkan oleh virus ….
A. TBC
B. sars
C. rabies
D. HIV
E. ebola
4. Pernyatan berikut yang bukan merupakan manfaat dari virus ….
A. virus dapat digunakan untuk membuat antibodi
B. virus dapat digunakan untuk membuat vaksin
C. virus dapat digunakan untuk memproduksi interferon
D. virus dapat digunakan untuk membuat peta kromosom
E. profag dapat digunakan untuk mengubah fenotipe bakteri
5. Virus yang mempunyai asam nukleat DNA adalah virus ....
A. HIV
B. cacar
C. hepatitis
D. influenza
E. herpes
6. Perhatikan gambar struktur virus!
Virus tersebut adalah virus HIV, bagian yang bertanda nomor A adalah ....
9. Virus Orthomyxovirus yang menyebabkan influenza menyerang bagian .
. .
A. trombosit
B. persendian
C. saluran pernafasan
D. leukosit
E. kelenjar parotis
|
|
|
|
|
10.
Virus Paramyxovirus yang menyebabkan Gondong menyerang bagian . . .
A. trombosit
B. persendian
C. saluran pernafasan
D. leukosit
E. kelenjar
parotis
11.
Seorang pasien rumah sakit harapan saja, berdasarkan hasil
laboratorium memiliki jumlah trombosit sekitar 80.000. Dokter menyatakan pasien tersebut menderita penyakit . . .
A. AIDS
B. DBD
C. Sars
D. Covid-19
E. Herpes
12.
Seorang pasien rumah sakit harapan saja mengalami panas tinggi, demam, badan sakit
semua dan sesak nafas setelah melakukan perjalanan ke Korea Selatan. Diagnosa dokter menyatakan pasien tersebut menderita penyakit . . .
A. AIDS
B. DBD
C. Sars
D. Covid-19
E.
Herpes
Posting Komentar