VIRUS

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Alhamdulillah kita bertemu pada kesempatan kali dalam keadaan sehat wal'afiat tanpa kekurangan suatu apapun, dan yang paling utama adalah kita masih merasakan nikmat islam dan iman.  Shalawat serta salam marilah kita haturkan kepada junjungan kita nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, keluarga, shahabat, tabi'in, ittabiut tabi'in dan orang-orang istiqomah di jalan-Nya hingga yaumil qiyamah dan semoga diakherat nanti kita mendapatkan syafaat beliau . . . Aamiin ya rabbal 'alamiin.

Pada kesempatan kali ini kita akan belajar mengenai Virus . . . .
Kompetensi Dasar
3.4 Menganalisis
struktur, replikasi dan peran virus dalam kehidupan
4.4 Melakukan kampanye tentang bahaya virus dalam kehidupan terutama bahaya AIDS berdasarkan tingkat virulensinya

Tujuan Pembelajaran
Siswa mampu menganalisis struktur, replikasi dan peran virus dalam kehidupan berdasarkan kajian literatur dengan cara berpikir kritis, kreatif, komunikatif, dan kolaboratif melalui diskusi, Tanya jawab dan kajian pustaka secara bertanggung jawab, berani, bekerja sama, jujur dan peduli sosial dengan ridho Allah.

Materi Pembelajaran
Sejarah Virus
Penyakit mosaik tembakau menghambat pertumbuhan tanaman tembakau dan memberikan daun mereka berbintik-bintik, atau mosaik, berubah warna. Pada tahun 1883, Adolf Mayer seorang ilmuwan Jerman mencari penyebab penularan penyakit dari daun yang terinfeksi kepada daun yang sehat. Setelah tidak berhasil mencari bakteri penginfeksi pada getah tembakau, Mayer berpendapat penyakit tersebut disebabkan oleh bakteri kecil yang luar biasa yang mana tidak terlihat dibawah pengamatan mikroskop. 

Hiptotesis Mayer tersebut telah dicoba oleh Dmitri Ivanowsky, seorang ahli Biologi dari Rusia yang mencoba mengambil getah dari daun tembakau yang terinfeksi dan disaring dengan filter yang di desain untuk menghilangkan bakteri. Setelah penyaringan, ternyata getah tersebut masih menghasilkan penyebab penyakit mosaic.

Tapi Ivanowsky berpegang teguh pada hipotesis bahwa bakteri menyebabkan penyakit mosaik tembakau. Mungkin, dia beralasan, bakteri cukup kecil untuk melewati filter atau dibuat 
Toksin yang bisa melakukannya. Kemungkinan toksin sebagai penyebab penyakit dapat dikesampingkan saat Botani dari Belanda Martinus Beijerink melakukan serangkaian eksperimen klasik yang dapat menunjukkan agen infeksi dalam getah yang disaring dapat melakukan replikasi.

Perhatikan gambar percobaan Beijerink berikut!
Faktanya, patogen direplikasi hanya pada inang yang terinfeksi. Pada eksperimen lebih lanjut, Beijerink menunjukkan agen misterius penyakit mosaic tidak dapat ditumbuhkan pada media berisi nutrisi dalam cawan petri. Beijerink membayangkan agen misterius ini (yang bereplikasi) lebih kecil dan sederhana dari bakteri (menjadi konsep pertama tentang Virus). Kecurigaannya terbukti pada tahun 1935 ketika ilmuwan Amerika Wendell Stanley mengkristalkan partikel penyebab infeksi penyakit mosaic, sekarang diketahui sebagai Tobacco Mosaic Virus (TMV) dengan bantuan mikroskop elektron.

Struktur Virus
Ukuran diameter Virus terkecil hanya 20 nm, atau lebih kecil dari pada ribosom (bayangkan jutaan virus bisa diletakkan dikepala peniti).  Ukuran terbesar dari virus memiliki diameter 1.500 nm (1.5 mikrometer), ini hampir tidak dapat dilihat dengan mikroskop cahaya. Karena virus dapat membentuk kristal, maka virus itu sel atau bukan? Memeriksa struktur virus lebih dekat, virus terdiri dari asam nukleat yang tertutup kapsid protein dan dikelilingi envelops membran.

Kita bahas satu persatu bagian struktur virus ya . . .
a. Genom Virus
Genom virus terdiri dari DNA rantai ganda berpilin, DNA rantai tunggal, dan RNA rantai ganda atau RNA rantai tunggal tergantung jenis virus. 
Virus disebut jenis virus DNA atau virus RNA berdasarkan jenis asam nukleat penyusun genomnya. Genom pada virus biasanya diorganisir molekul asam nukleat linier atau molekul asam nukleat sirkuler. 

b. Capsid dan Envelopes
Cangkang protein yang membungkus genom virus disebut Kapsid. Tergantung pada jenis virus, kapsid mungkin berbentuk batang, polihedral, atau dalam bentuk yang lebih kompleks. 
Kapsid tersusun dari begitu banyak subunit protein yang disebut kapsomer, biasanya kapsomernya satu jenis atau lebih. Perhatikan gambar beriku
Virus mosaic tembakau (TMV) berbentuk kaku, kapsid berbentuk batang yang tersusun lebih dari 1000 molekul yang sejenis dan biasanya disebut dengan virus heliks (gambar (a)).
Adenovirus yang menyerang saluran pernafasan hewan, memiliki 252 molekul protein (kapsomer) yang identik yang disusun menjadi polihedral kapsid dengan 20 segitiga atau disebut icosahendron atau virus icosahedral (gambar (b)).

Beberapa virus memiliki struktur pendukung yang membantu mereka menginfeksi inangnya. Misalnya, membran envelope yang mengelilingi kapsid virus influenza (gambar (c)).  Envelope virus berasal dari membran sel inang yang berisi fosfolipid dan protein membran inangnya. Envelope virus juga berisi protein dan glikoprotein yang berasal dari virus (Glikoprotein adalah protein dengan karbohidrat yang melekat secara kovalen.) Beberapa Virus membawa beberapa molekul enzim virus dalam kapsid mereka. 

Beberapa kapsid yang membentuk kapsid yang kompleks dapat kalian temukan pada virus yang menginfeksi bakteri dan disebut  bacteriophage. bakteri yang diinfeksi biasanya adalah Escheria coli (gambar (d)).

Klasifikasi Virus
Berdasarkan Jenis Asam Nukleat
1. Ribovirus (RNA Virus)
Virus jenis ini adalah virus yang memiliki asam nukleat berupa RNA . . . . 
Berikut beberapa contohnya:
- Mozaik = bercak tembakau
- Togavirus = demam kuning
- Arenavirus = meningitis
- Picornavirus = polio
- Orthomyxovirus = Influenza
- Paramyxovirus = pes ternak
- Rhabdovirus = rabies
- Hepatitisvirus = hepatitis
- Retrovirus = AIDS

2. Deoksiribovirus (DNA Virus)
Virus jenis ini adalah virus yang memiliki asam nukleat berupa DNA . . . . 
Berikut beberapa contohnya:
- Poxvirus = kanker
- Herpesvirus = herpes
- Papopavirus = kutil

Berdasarkan Bentuk Dasar
1. Ikosahedral
- Bentuk tata ruang yang dibatasi 20 segitiga sama sisi 
- Memiliki 2 sumbu rotasi
Contohnya : virus Polio & tumor 

2. Helikal
- Bentuk heliks, seperti batang
- Nukleokapsid tidak kaku
- Memiliki 1 sumbu rotasi
Contohnya : virus Influenza & TMV

3. Kompleks
- Lebih lengkap dari lainnya
- Punya selubung asam nukleat
Contohnya : virus Cacar

Berdasarkan Selubung
1. VIRUS BERSELUBUNG
- Tersusun dari lipoprotein & glikoprotein
Contohnya : 
Poxvirus, Herpesvirus, Orthomyxovirus, paramyxovirus, Rabdovirus, Togavirus, Retrovirus 

2. VIRUS TELANJANG
- Nukleokapsid tidak diselubungi
Contohnya : 
Adenovirus, Papovirus, Picovirus & Reovirus

Berdasarkan Jumlah Kapsomer
- Virus dengan 252 kapsomer, contohnya Adenovirus
- Virus dengan 162 kapsomer, contohnya Herpesvirus
- Virus dengan 72 kapsomer, contohnya Papovavirus
- Virus dengan 60 kapsomer, contohnya Picornavirus
- Virus dengan 32 kapsomer, contohnya Parvovirus

Berdasarkan Jenis Sel Inang
- Virus yang menginfeksi manusia
- Virus yang menginfeksi hewan
- Virus yang menginfeksi tumbuhan
- Virus yang menginfeksi bakteri

Reproduksi Virus
Virus berkembang biak dengan cara melakukan replikasi (perbanyakan/penggandaan diri) di dalam sel inangnya. Energi dan bahan sintesis protein berasal dari sel inang. Asam nukleat virus membawa informasi genetik untuk menyandikan semua makromolekul pembentuk virus di dalam sel inang sehingga virus baru yang terbentuk memiliki sifat yang sama dengan virus induk.  

Replikasi virus dibagi menjadi 2 macam yaitu daur/siklus litik dan daur/siklus lisogenik.
Kita bahas yang satu per satu yuks . . . 
1. Siklus Litik
Siklus ini disebut dengan siklus litik karena akan ada proses lisis atau pecahnya dinding sel bakteri. Siklus ini memiliki beberapa tahapan yaitu:
1. Adsorpsi/menempel
Pada tahap ini virus T4 akan menempelkan serabut ekornya pada permukaan dinding bakteri yang berupa protein, dimana protein dinding bakteri ini berperan sebagai reseptor.

2. Injeksi/Penetrasi & Eklifase
Bagian ekor yang tajam akan melubangi dinding bakteri dan virus akan memasukkan DNAnya dan DNA bakteri akan dihidrolisis oleh DNA Virus dan DNA virus akan menggantikan DNA bakteri yang terhidrolisis. DNA Virus kemudian mengisi bagian DNA bakteri yang hilang dan mengambil alih fungsi dari DNA bakteri dan proses ini disebut Eklifase

3. Sintesis/Pembentukan
Tahapan Sintesis atau tahap pembentukan komponen tubuh dari virus T4, mulai dari sintesis kapsidnya, Asam nukleat, leher, ekor, serabut ekor

4. Perakitan
Setelah terbentuk bagian-bagian tubuh virus T4 maka pada tahap perakitan ini, bagian tubuh virus T4 tadi akan dirakit menjadi tubuh virus T4 yang lengkap.

5. Litik/Lisis
Tahap ini ditandai dengan lisis atau pecahnya dinding bakteri sehingga virus T4 bisa keluar dan bersiap untuk menginfeksi bakteri sehat lainnya.

2. Siklus Lisogenik

Tahapan siklus lisogenik:
1. Adsorpsi/menempel
Pada tahap ini virus T4 akan menempelkan serabut ekornya pada permukaan dinding bakteri yang berupa protein, dimana protein dinding bakteri ini berperan sebagai reseptor.

2. Injeksi/Penetrasi
Bagian ekor yang tajam akan melubangi dinding bakteri dan virus akan memasukkan DNAnya

3. Pengabungan DNA Virus dengan DNA bakteri

4. Pembelahan Biner Bakteri

5. Pisah kembali DNA Virus dengan DNA bakteri

Penyakit Yang Disebabkan Oleh Virus Pada Manusia

1. Chikungunya

Chikungunya adalah infeksi virus yang ditandai dengan serangan demam dan nyeri sendi secara mendadak. Virus ini menyerang dan menulari manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus, dua jenis nyamuk yang juga dikenal sebagai penyebab demam berdarah.

Data Kementerian Kesehatan RI menyebutkan, sepanjang tahun 2017 terdapat 126 kasus chikungunya di 4 kota/kabupaten di Indonesia. Dari 126 kasus tersebut, 121 kasus terjadi di provinsi Sulawesi Tengah, sedangkan 5 sisanya terjadi di Aceh. Hingga saat ini, belum ada laporan kematian akibat chikungunya

Pada beberapa kasus, chikungunya tidak menimbulkan gejala apa pun. Akan tetapi, umumnya penderita chikungunya mengalami gejala, seperti:

  • Demam hingga 39 derajat Celsius
  • Nyeri pada otot dan sendi
  • Sendi bengkak
  • Nyeri pada tulang
  • Sakit kepala
  • Muncul ruam di tubuh
  • Lemas
  • Mual
2. Trakoma
Trachoma  adalah suatu bentuk konjungtivitis folikular kronik yang disebabkan oleh virus golongan P.L.T (psitacosis lymphanogranuloma trachoma) yang disebutChlamydozoa Trachoma (chlamis berarti matel dan zoa berarti binatang). Penyakit inidapat mengenai semua umur tetapi lebih banyak pada orang muda dan anak-anak.Daerah yang banyak terkena adalah semenanjung Balkan. Ras yang banyak terkena ditemukan pada Ras Yahudi, penduduk asli Australia dan Indian Amerika.

3. Demam Berdarah
Demam berdarah terbagi menjadi 2 jenis, yakni demam dengue (Dengue Fever) dan demam berdarah dengue (Dengue Hemorrhagic Fever). Perbedaan antara kedua jenis demam berdarah tersebut adalah adanya kebocoran pembuluh darah pada demam berdarah dengue, sedangkan pada demam dengue tidak.

Gejala demam berdarah yang paling umum dijumpai adalah demam yang disertai dengan sakit kepala, hilang nafsu makan, mual dan muntah. Kondisi ini juga dapat ditandai dengan ruam kemerahan, nyeri di bagian belakang mata, nyeri otot, dan pembengkakan pada kelenjar getah bening.

Jika dilakukan tes darah maka akan terlihat penurunan jumlah trombosit (keping darah).

4. Influenza

Flu merupakan penyakit yang mudah menular ke orang lain, terutama pada 3-4 hari pertama setelah penderita terinfeksi. Bahkan pada beberapa kasus, penderita flu dapat menularkan penyakitnya sebelum gejala muncul.

alodokter-flu

Penyebab Flu

Seseorang dapat tertular flu jika tidak sengaja menghirup percikan air liur di udara, yang dikeluarkan penderita ketika bersin atau batuk. Selain itu, menyentuh mulut atau hidung setelah memegang benda yang terkena percikan air liur penderita, juga bisa menjadi sarana penularan virus flu.

Gejala flu antara lain demam, pilek, hidung tersumbat, dan sakit kepala. Meskipun sama dengan gejala batuk pilek biasa, gejala flu terasa lebih parah dan sering kali menyerang tiba-tiba. 

5. Gondong

Gondongan disebabkan oleh infeksi virus dari golongan paramyxovirus. Virus ini menyebar melalui droplet, yaitu percikan air liur dan lendir yang keluar dari mulut dan hidung penderitanya. Virus yang masuk akan menetap, berkembang biak, dan menyebabkan peradangan serta pembengkakan pada kelenjar parotis.

Penyebaran virus ini bisa dengan mudah terjadi saat:

  • Terhirup percikan lendir saat penderita batuk, bersin, dan berbicara
  • Menyentuh benda-benda yang ada di sekitar penderita, lalu menyentuh hidung dan mulut tanpa mencuci tangan terlebih dahulu
  • Melakukan kontak langsung dengan penderita, misalnya berciuman
  • Berbagi alat makan dan minum dengan penderita
6. Demam Kuning
Demam kuning atau yellow fever adalah jenis penyakit yang disebabkan oleh virus dan ditularkan melalui perantaraan nyamuk. Penyakit ini ditandai dengan demam tinggi, serta mata dan kulit yang menguning akibat penurunan fungsi hati.

Demam kuning umumnya ditemukan di wilayah Afrika, Amerika Selatan, Amerika Tengah, dan Karibia. Demam kuning dapat menyerang penduduk yang tinggal di daerah endemik dan para turis yang sedang mengunjungi daerah tersebut.

Demam kuning disebabkan oleh virus jenis Flavivirus dan disebarkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Jenis nyamuk ini berkembang biak di lingkungan sekitar manusia, termasuk juga di air bersih.

Nyamuk Aedes aegypti membawa virus setelah menggigit manusia atau monyet yang terinfeksi. Virus kemudian memasuki aliran darah nyamuk dan menetap di kelenjar air liur (saliva) nyamuk.

7. AIDS

HIV (human immunodeficiency virus) adalah virus yang merusak sistem kekebalan tubuh dengan menginfeksi dan menghancurkan sel CD4. Jika makin banyak sel CD4 yang hancur, daya tahan tubuh akan makin melemah sehingga rentan diserang berbagai penyakit.

HIV yang tidak segera ditangani akan berkembang menjadi kondisi serius yang disebut AIDS (acquired immunodeficiency syndrome). AIDS adalah stadium akhir dari infeksi HIV. Pada tahap ini, kemampuan tubuh untuk melawan infeksi sudah hilang sepenuhnya.

Penularan HIV terjadi melalui kontak dengan cairan tubuh penderita, seperti darah, sperma, cairan vagina, cairan anus, serta ASI. Perlu diketahui, HIV tidak menular melalui udara, air, keringat, air mata, air liur, gigitan nyamuk, atau sentuhan fisik.

HIV adalah penyakit seumur hidup. Dengan kata lain, virus HIV akan menetap di dalam tubuh penderita seumur hidupnya. Meski belum ada metode pengobatan untuk mengatasi HIV, tetapi ada obat yang bisa memperlambat perkembangan penyakit ini dan dapat meningkatkan harapan hidup penderita.

8. Polio

Poliomyelitis atau polio adalah penyakit saraf yang dapat menyebabkan kelumpuhan permanen. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus dan sangat menular, tetapi dapat dicegah dengan melakukan imunisasi polio.  

Sebagian besar penderita polio adalah balita, terutama yang belum menjalani imunisasi polio. Namun, polio dapat dialami oleh siapa saja tanpa batasan usia. Selain kelumpuhan permanen, polio juga dapat menyebabkan gangguan pada saraf pernapasan sehingga penderitanya kesulitan bernapas.

Penyakit polio disebabkan oleh virus polio. Virus tersebut masuk melalui rongga mulut atau hidung, kemudian menyebar di dalam tubuh melalui aliran darah.

Penyebaran virus polio dapat terjadi melalui kontak langsung dengan tinja penderita polio, atau melalui konsumsi makanan dan minuman yang telah terkontaminasi virus polio. Virus ini juga dapat menyebar melalui percikan air liur ketika penderita batuk atau bersin, namun lebih jarang terjadi.

9. Cacar
Penyakit cacar air atau dalam istilah medis disebut varicella adalah infeksi yang disebabkan virus Varicella zoster. Penderita yang terinfeksi virus ini ditandai dengan munculnya ruam kemerahan berisi cairan yang sangat gatal di seluruh tubuh.

Gejala cacar air adalah ruam merah di perut atau punggung. Selain itu, cacar air juga ditandai dengan beberapa gejala lain seperti:

  • Demam
  • Pusing
  • Lemas
  • Nyeri tenggorokan
10. Campak

Campak adalah munculnya ruam kemerahan di seluruh tubuh akibat infeksi virus. Campak merupakan penyakit menular dan dapat menyebabkan komplikasi serius, terutama pada bayi dan anak-anak.

Campak disebabkan oleh virus, yang menular melalui percikan air liur yang dikeluarkan penderita saat batuk atau bersin. Penularan juga bisa terjadi bila seseorang menyentuh hidung atau mulut, setelah memegang benda yang terpercik air liur penderita.

Penderita campak awalnya mengalami gejala berupa batuk, pilek, dan demam. Kemudian sering kali muncul bercak keputihan di mulut, diikuti timbulnya ruam kemerahan di wajah. Seiring waktu, ruam bisa menyebar ke hampir seluruh bagian tubuh.

Gejala campak akan mereda secara bertahap tanpa pengobatan khusus, dan hilang kira-kira 10 hari setelah terinfeksi virus.

11. Rabies
Rabies adalah infeksi virus pada otak dan sistem saraf. Umumnya, virus penyebab rabies menular ke manusia melalui gigitan hewan. Rabies tergolong penyakit berbahaya karena berisiko menyebabkan kematian jika tidak cepat ditangani.

Gejala rabies biasanya muncul sekitar 30–90 hari setelah penderita tergigit hewan yang terinfeksi. Hal ini dapat membuat diagnosis rabies sedikit susah, karena penderita bisa saja lupa telah tergigit atau tercakar hewan rabies.

Gejala awal yang dapat muncul meliputi:

Selain keluhan di atas, ada beberapa gejala lanjutan yang dapat dialami oleh penderita rabies, seperti kram otot, sesak napas, dan halusinasi. Gejala lanjutan tersebut menjadi tanda bahwa kondisi pasien makin memburuk.

12. Sars
Severe acute respiratory syndrome atau SARS adalah infeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh SARS-associated coronavirus (SARS-CoV). Gejala awalnya mirip dengan influenza, namun dapat memburuk dengan cepat.

Penyebab SARS

SARS disebabkan oleh salah satu jenis coronavirus yang dikenal dengan SARS-associated coronavirus (SARS-CoV). Coronavirus merupakan kelompok virus yang bisa menginfeksi saluran pernapasan. Saat terinfeksi virus ini, biasanya akan terjadi gangguan pernapasan mulai dari ringan sampai berat.

Para ahli menduga bahwa virus penyebab SARS berasal dari kelelawar dan luwak. Virus ini kemudian bermutasi menjadi virus baru yang bisa menular dari hewan ke manusia dan dari manusia ke manusia.

Virus SARS dapat menginfeksi manusia melalui berbagai cara, antara lain:

  • Tidak sengaja menghirup percikan ludah penderita SARS yang batuk atau bersin
  • Menyentuh mulut, mata, atau hidung dengan tangan yang sudah terpapar percikan ludah penderita SARS
  • Berbagi penggunaan alat makan dan minum dengan penderita SARS

Seseorang juga dapat tertular SARS ketika menyentuh barang yang terkontaminasi oleh tinja penderita SARS. Penularan ini terjadi bila penderita tidak mencuci tangan dengan bersih setelah buang air besar.

SARS lebih berisiko terjadi pada seseorang yang kontak jarak dekat dengan penderita, misalnya berada di wilayah yang mengalami wabah SARS, tinggal satu rumah dengan penderita SARS, atau petugas kesehatan yang merawat penderita SARS.

13. Kanker

Kanker adalah kondisi dimana terjadi pertumbuhan sel yang tidak normal. Sel yang tidak normal ini bersifat ganas karena tumbuh tidak terkendali, dan dapat menyerang sel tubuh yang sehat. Tidak ada penyebab pasti dari kanker, yang ada adalah faktor risiko. Kanker merupakan penyakit multifaktorial, dimana merupakan kombinasi dari beberapa faktor seperti genetik, keturunan, usia, jenis kelamin, dan lingkungan. Seseorang dengan faktor risiko pun tidak pasti akan mengalami kanker tersebut, misal seseorang yang merokok tidak pasti akan mengalami kanker paru, namun dengan merokok akan meningkatkan risiko terjadinya kanker paru. Dan semakin banyak faktor risiko yang dimiliki maka risiko akan lebih tinggi. 

Beberapa penyebab kanker yang berdasarkan penelitian meningkatkan risiko terjadinya kanker seperti:

14. Hepatitis

Hepatitis adalah peradangan pada hati atau liver. Hepatitis bisa disebabkan oleh infeksi virus, bisa juga disebabkan oleh kondisi atau penyakit lain, seperti kebiasaan mengonsumsi alkohol, penggunaan obat-obatan tertentu, atau penyakit autoimun. Jika disebabkan oleh infeksi virus, hepatitis bisa menular.

Hepatitis ditandai dengan munculnya gejala berupa demam, nyeri sendi, nyeri perut kanan, dan penyakit kuning. Hepatitis dapat bersifat akut (cepat dan tiba-tiba) maupun kronis (perlahan dan bertahap). Jika tidak ditangani dengan baik, hepatitis dapat menimbulkan komplikasi, seperti gagal hati, sirosis, atau kanker hati (hepatocellular carcinoma).

Hepatitis bisa disebabkan oleh beragam kondisi dan penyakit. Namun, penyebab yang paling sering adalah infeksi virus. Berikut adalah beberapa jenis hepatitis yang disebabkan oleh infeksi virus:

  • Hepatitis A
    Hepatitis A disebabkan oleh infeksi virus hepatitis A (HAV). Hepatitis A ditularkan melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi feses penderita hepatitis A yang mengandung virus hepatitis A.
  • Hepatitis B
    Hepatitis B disebabkan oleh infeksi virus hepatitis B (HBV). Hepatitis B dapat  ditularkan melalui kontak langsung dengan cairan tubuh penderita hepatitis B. Cairan tubuh yang dapat menjadi sarana penularan hepatitis B adalah darah, cairan vagina, dan air mani.
  • Hepatitis C
    Hepatitis C disebabkan oleh infeksi virus hepatitis C (HCV). Hepatitis C juga ditularkan melalui cairan tubuh. Penularan bisa terjadi saat berhubungan seksual tanpa kondom atau menggunakan jarum suntik bekas penderita hepatitis C. Jika ibu hamil menderita hepatitis C, bayinya dapat tertular penyakit ini saat melewati jalan lahir ketika persalinan.
  • Hepatitis D
    Hepatitis D disebabkan oleh infeksi virus hepatitis D (HDV). Hepatitis D merupakan jenis hepatitis yang jarang terjadi, tetapi bisa bersifat serius. Virus hepatitis D tidak bisa berkembang biak di dalam tubuh manusia tanpa adanya hepatitis B. Hepatitis D ditularkan melalui darah dan cairan tubuh lainnya.
  • Hepatitis E
    Hepatitis E disebabkan oleh infeksi virus hepatitis E (HEV). Hepatitis E mudah menular pada lingkungan yang memiliki sanitasi yang buruk. Salah satunya melalui kontaminasinya pada sumber air.
15. Ebola
Ebola adalah penyakit akibat infeksi virus mematikan, yang bisa menyebabkan demam, diare, serta perdarahan di dalam tubuh penderitanya. Hanya 10% penderita Ebola yang selamat dari infeksi virus ini, tetapi penyakit ini jarang terjadi.

Gejala awal Ebola adalah demam, sakit kepala, menggigil, nyeri otot dan sendi, serta tubuh terasa lemah. Gejala awal ini muncul dalam 2-21 hari setelah kontak dengan penderita. Seiring waktu, gejala yang dirasakan akan semakin parah, meliputi:

  • Muncul ruam kulit.
  • Mata merah.
  • Sakit tenggorokan.
  • Nyeri dada.
  • Sakit maag.
  • Mual dan muntah.
  • Diare, bisa disertai darah.
  • Berat badan turun drastis.
  • Keluar darah melalui mulut, hidung, mata, atau telinga.
16. Herpes
Herpes adalah kelompok virus yang dapat menyebabkan infeksi pada manusia. Infeksi virus herpes umumnya ditandai dengan kulit kering, luka lepuh, atau luka terbuka yang berair. Herpes simplex virus (HSV) dan varicella- zoster virus adalah dua jenis virus herpes yang cukup sering menyerang manusia.

Secara keseluruhan, virus herpes terbagi ke dalam tiga kelompok. Pembagian kelompok virus herpes adalah sebagai berikut:

Alfa herpesvirus

Kelompok virus ini memiliki siklus berkembang biak yang cepat, memiliki fase infeksi laten (tersembunyi tanpa gejala), dan bisa kambuh. Contoh alfa herpesvirus adalah HSV tipe 1 dan 2, serta varicella-zoster virus.

Beta herpesvirus

Kelompok virus ini memiliki siklus berkembang biak yang panjang. Sel yang terinfeksi sering kali membengkak dan virus dapat tersembunyi di dalam tubuh. Beberapa sel yang sering terinfeksi virus ini adalah sel darah merah, ginjal, dan kelenjar sekretori. Contoh beta herpesvirus adalah cytomegalovirusherpesvirus 6, dan herpesvirus 7.

Gamma herpesvirus

Kelompok virus ini khusus menyerang bagian sel atau limfosit T atau B pada tubuh manusia. Contoh gamma herpesvirus adalah Epstein-Barr virus dan human herpesvirus 8. 

Penyebab Herpes 

Terdapat delapan jenis virus herpes yang dapat menyerang manusia, yaitu herpes simplex virus type 1 (HSV 1), herpes simplex virus type 2 (HSV 2), varicella-zoster virus (VZV), Epstein-Barr virus (EBV), cytomegalovirus (CMV), herpesvirus 6 (HBLV), herpesvirus 7, dan herpesvirus 8 sarkoma kaposi.

17. Covid 19
COVID-19 adalah penyakit akibat infeksi virus severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2). COVID-19 dapat menyebabkan gangguan sistem pernapasan, mulai dari gejala yang ringan seperti flu, hingga infeksi paru-paru, seperti pneumonia.

COVID-19 disebabkan oleh SARS-CoV-2, yaitu virus jenis baru dari Coronavirus (kelompok virus yang menginfeksi sistem pernapasan). Infeksi virus Corona bisa menyebabkan infeksi pernapasan ringan sampai sedang, seperti flu, atau infeksi sistem pernapasan dan paru-paru, seperti pneumonia.

Pada penghujung tahun 2020, beberapa laporan kasus menyebutkan bahwa virus Corona telah bermutasi menjadi beberapa jenis atau varian baru, misalnya varian delta.

COVID-19 awalnya ditularkan dari hewan ke manusia. Setelah itu, diketahui bahwa infeksi ini juga bisa menular dari manusia ke manusia. Penularannya bisa melalui cara-cara berikut:

  • Tidak sengaja menghirup percikan ludah (droplet) yang keluar saat penderita COVID-19 bersin atau batuk
  • Memegang mulut, hidung, atau mata tanpa mencuci tangan terlebih dulu, setelah menyentuh benda yang terkena droplet penderita COVID-19, misalnya uang atau gagang pintu
  • Kontak jarak dekat (kurang dari 2 meter) dengan penderita COVID-19 tanpa mengenakan masker

Latihan Soal

1.      Perhatikan gambar di samping!



Kapsid ditunjukkan nomor .

A. 1

B. 2

C. 3

D. 4

E. 5

 

2.   Tahap-tahap daur litik yang benar adalah .

A. adsorpsi – injeksi – litik – perakitan – sintesis

B. adsorpsi – perakitan – sintesis – litik – injeksi

C. adsorpsi – injeksi – sintesis – perakitan – litik

D. adsorpsi – injeksi – sintesis – litik – perakitan

E. adsorbsi – sintesis – injeksi – perakitan – litik

3.    Manakah penyakit yang bukan disebabkan oleh virus ….

A. TBC

B. sars

C. rabies

D. HIV

E. ebola

 

4.    Pernyatan berikut yang bukan merupakan manfaat dari virus .

A. virus dapat digunakan untuk membuat antibodi

B. virus dapat digunakan untuk membuat vaksin

C. virus dapat digunakan untuk memproduksi interferon

D. virus dapat digunakan untuk membuat peta kromosom

E. profag dapat digunakan untuk mengubah fenotipe bakteri

 

5.   Virus yang mempunyai asam nukleat DNA adalah virus ....

        A. HIV

        B. cacar

        C. hepatitis

        D. influenza

        E. herpes

6.   Perhatikan gambar struktur virus!

Virus tersebut adalah virus HIV, bagian yang bertanda nomor A adalah ....

       A. Kapsid
       B. RNA
       C. Glikoprotein
       D. Lapisan lemak
       E. Enzim

7.  Perhatikan gambar berikut!
Berdasarkan gambar replikasi virus di atas, tahap yang ditunjukkan pada huruf  X dan Y secara  berurutan adalah ..................
     A. adsorbsi dan penetrasi
     B. adsobsi dan eklifase
     C. penetrasi dan eklifase
     D. penetrasi dan sintesis
     E. penetrasi dan lisis

8.  Perhatikan gambar siklus reproduksi virus di bawah ini
Tahap replikasi, penetrasi dan lisis secara berurutan ditunjukkan oleh ...................
A. 1, 2 dan 4
B. 1, 3 dan 4
C. 2, 3 dan 4
D. 3, 2 dan 4
E. 3, 4 dan 5

 

9.  Virus Orthomyxovirus yang menyebabkan influenza menyerang bagian . . .

A. trombosit

B. persendian

C. saluran pernafasan

D. leukosit

E. kelenjar parotis

 

 

 

 

 

10.  Virus Paramyxovirus yang menyebabkan Gondong menyerang bagian . . .

A. trombosit

B. persendian

C. saluran pernafasan

D. leukosit

E. kelenjar parotis

 

11.  Seorang pasien rumah sakit harapan saja, berdasarkan hasil laboratorium memiliki jumlah trombosit sekitar 80.000.  Dokter menyatakan pasien tersebut menderita penyakit . . .

A.  AIDS

B.  DBD

C.  Sars

D.  Covid-19

E.  Herpes

 

12.  Seorang pasien rumah sakit harapan saja mengalami panas tinggi, demam, badan sakit semua dan sesak nafas setelah melakukan perjalanan ke Korea SelatanDiagnosa dokter menyatakan pasien tersebut menderita penyakit . . .

A.  AIDS

B.  DBD

C.  Sars

D.  Covid-19

E.  Herpes



Referensi : 
https://www.alodokter.com
https://id.scribd.com/document/363627864/Trachoma-Disebabkan-Virus
Campbell, Neil A, dkk. 2016. Eleventh Edition Biology. New York

Sumber gambar : 
Campbell, Neil A, dkk. 2016. Eleventh Edition Biology. New York

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama