Pelatihan Implementasi kurikulum merdeka di MAN 15 Jakarta telah dibuka oleh kepala Madrasah ibu Dra. Yessy Anwar dengan harapan bahwa kurikulum merdeka ini dapat diimplementasikan oleh pendidik MAN 15 Jakarta dengan baik, khususnya untuk pendidik yang mengajar di kelas 10.
Pemateri pelatihan ini adalah bapak Dr. H. M. Hamka, M.ed dari Pusat Kurikulum dan Pembelajaran Kemendikbud. Kurikulum merdeka adalah kurikulum yang mudah, tidak sulit dan jangan dipersulit. Jika selama ini kita selalu mengedepan nilai dalam bentuk angka maka kita harus berubah, karena kurikulum merdeka berfokus pada pendidikan karakter peserta didik sebagaimana tercantum di dalam Standar Komptensi Lulusan yang terbaru yaitu Permendikbudristek No. 5 Tahun 2022 yang berisi:
- Menyayangi dirinya, menghargai sesama dan melestarikan alam semesta sebagai wujud cinta kepada Tuhan Yang Maha Esa, menunjukkan sikap religius dan spiritualitas sesuai ajaran agama/kepercayaan yang dianut, memahami sepenuhnya ajaran agama secara utuh, rutin melaksanakan ibadah dengan penghayatan, menegakkan (mengedepankan) integritas dan kejujuran, pembelaan pada kebenaran, pelestarian alam, menyeimbangkan kesehatan jasmani, mental, dan rohani, serta pemenuhan kewajiban dan hak sebagai warga negara;
- Mengekspresikan dan bangga terhadap identitas diri dan budayanya, menghargai dan menempatkan keragaman masyarakat dan budaya nasional dan global secara setara dan adil, aktif melakukan interaksi antarbudaya, menolak stereotip dan diskriminasi, serta berinisiatif untuk menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia;
- Menunjukkan sikap aktif mendorong perilaku peduli dan berbagi, serta kemampuan berkolaborasi lintas kalangan di lingkungan terdekat, lingkungan sekitar, dan masyarakat luas;
- Menunjukkan perilaku bertanggung jawab, melakukan refleksi, berinisiatif dan merancang strategi untuk pembelajaran dan pengembangan diri, serta terbiasa beradaptasi dan menjaga komitmen untuk meraih tujuan;
- Menunjukkan perilaku berbudaya dengan menyampaikan gagasan orisinal, membuat tindakan dan karya kreatif yang terdokumentasikan, serta senantiasa mencari alternatif solusi masalah di lingkungannya;
- Menunjukkan kemampuan menganalisis permasalahan dan gagasan yang kompleks, menyimpulkan hasilnya dan menyampaikan argumen yang mendukung pemikirannya berdasarkan data yang akurat;
- Menunjukkan kemampuan dan kegemaran berliterasi berupa mengevaluasi dan merefleksikan teks untuk menghasilkan inferensi kompleks, menyampaikan tanggapan atas informasi, serta menulis ekspositori maupun naratif dengan berbagai sudut pandang; dan
- Menunjukkan kemampuan numerasi dalam bernalar menggunakan konsep, prosedur, fakta dan alat matematika untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan diri, lingkungan terdekat, masyarakat sekitar, dan masyarakat global.
Jika diperhatikan poin 1-6 yang menjadi standar kompetensi lulusan (SKL) adalah karakter, sedangkan poin 7 adalah kompetensi Literasi dan poin terakhir atau ke delapan adalah kompetensi numerasi peserta didik. Karenanya jika kita ingin membuat kurikulum sendiri harus mengacu pada pendidikan karakter peserta didik. Pendidikan karakter dirumuskan ke dalam karakter profil pancasila dan ditambah dengan rahmatanlil'alamin (program kemenag) yang diintegrasikan ke dalam intrakulikuler, kokulikuler, dan ekstrakulikuler. Intrakulikuler masuk ke dalam mata pelajaran, kokulikuler dimasukkan project pengembangan profil pelajar pancasila (P5), dan bisa juga dimasukkan ke dalam ekstrakulikuler (pramuka, paskibra, kir dan lain-lain).
* Semua di atas dimasukkan ke dalam KOM (Kurikulum Operasional Madrasah):
bab 1 Analisis konteks/kemengapaan
bab 2 Visi misi dan tujuan madrasah
bab 3 Pengorganisasian pembelajaran
bab 4 Perencanaan pembelajaran dan proses berpikir
* Membuat Perencanaan P5 RA
Acuan dokumen mengenai dokumen dimensi P5 RA
MA minimal 3 tema
Rancang temanya dan ambil 1 tema, misal judulnya e-wallet dan dimensi dimanis dan inovatif
Tujuan projectnya (harus berupa sikap)
Susun aktivitasnya untuk memenuhi 36 JP
Susun asesmentnya
Susun siapa pemimpinnya (siswa 36 guru 20, maka 3 orang guru mengawasi 12 peserta didik)
dengan kriteria mulai terlihat, berkembang, sangat berkembang (guru yang menilai)
Posting Komentar